Rabu, 06 Juni 2012

Makalah: Pandangan Islam Terhadap Perkembangan Teknologi Komunikasi


Iis apriyanti
Ilmu komunikasi humas / A/6
Perkembangan teknologi komunikasi
Fakultas dakwah dan komunikasi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung

BAB I
PENDAHULUAN
Dizaman yang modern ini muncul beberapa Kemajuan sains dan teknologi yang telah memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya karena Allah telah mengaruniakan anugerah keni’matan kepada manusia yang bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan keni’matan sains teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam hasil nyata yg lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis utk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh adalah firman Allah SWT dalam surat Al-Anbiya ayat 80 yg artinya “Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi utk kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu.” Dari keterangan itu jelas sekali bahwa manusia dituntut utk berbuat sesuatu dgn sarana teknologi. Sehingga tidak mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir pemikir Islam yang tangguh produktif dan inofatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kepeloporan dan keunggulan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan sudah dimulai pada abad itu. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan itu tidak sempat ditindak lanjuti dengan sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar umat Islam akhirnya melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dgn mudah mengambil dan menransfer ilmu dan teknologi yang dimiliki dunia Islam dan dengan mudah pula mereka membuat licik yaitu membelenggu para pemikir Islam sehinggu sampai saat ini bangsa Baratlah yg menjadi pelopor dan pengendali ilmu pengetahuan dan teknologi.
BAB II
 PEMBAHASAN

Definisi teknologi


Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering). Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Teknologi (Dimitri Mahayana) Teknologi berasal dari bahasa Yunani Techne, artinya adalah keahlian Logos, artinya ilmu atau pengetahuan yang berguna.  Teknologi dapat diartikan sebagai keahlian yang disistematisasi dan diorganisasi menjadi pengetahuan berguna . Teknologi, secara bebas dapat diartikan sebagai  penerapan ilmu pengetahuan dasar (science) terhadap sesuatu untuk meningkatkan kegunaan atau nilai tambahan  (added value)
Teknologi, menurut Prof. Dr. Iskandar Alisjahbana, Ing.  (dalam tulisannya “Teknologi dan Kebudayaan) Cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software) sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca-indra, dan otak manusia

Teknologi komunikasi


Teknologi Komunikasi, menurut Onong Uchjana Effendy Kemampuan teknik berlandaskan ilmu pengetahuan mengenai proses berlangsungnya komunikasi melalui media massa . Teknologi Komunikasi, menurut Grant (1995) Sistem syaraf dari masyarakat kontemporer, mengirimkan, mendistribusikan, dan mengendalikan informasi, dan menghubungkan sedemikian banyak berbagai hal yang terpisah. 

Perkembangan teknologi komunikasi

Perkembangan teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041. Meskipun Johann Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai orang yang membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan ekonomis di tahun 1436, namun pemikiran Gutenberg ini bercikal dari sebuah penemuan awal alat cetak di Cina pada tahun 1041 tadi.
Seorang bernama Bi Zheng di Cina diakui secara umum sebagai pencipta keterampilan cetak-mencetak. Tahun 1041, ia mencetak dokumen-dokumennya yang pertama dengan menggunakan cetakan huruf yang sudah ia bakar dalam tanah liat dan kemudian dibentuk menjadi kalimat. Proses Bi Zheng diperbaiki oleh Wang Zhen pada tahun 1298, yang membuat huruf-hurufnya dari kayu keras dan selanjutnya mencetak buku-buku dan bahkan surat kabar.
Dengan demikian di Asia, cetak-mencetak sudah berlangsung sejak sekitar 100 tahun yang lalu, terutama di Cina dan Korea. Teks dan gambar diukirkan pada kepingan papan, logam atau tanah liat, kemudian acuan stempel itu diberi tinta, ditumpangi selembar kertas lalu di tekan rata.
Di Eropa cara mencetak semacam itu pertama kali disempurnakan oleh Johann Gutenberg, yang hasil penyempurnaannya itu merupakan salah-satu hasil karya terbesar dalam sejarah sampai saat ini. Sejak saat itu industri percetakan pun mulai dan terus berkembang.
Masa Renaisans yang dikenal sebagai masa kebangkitan Romawi dan Yunani Kuno, yang merupakan masa hidupnya hampir sebagian besar tokoh-tokoh penemu bersejarah, termasuk masa di mana Johan Gutenberg lahir dan mematenkan hasil karyanya, akhirnya berakhir. Kehidupan terus berjalan dan penciptaan-penciptaan tidak berhenti bermunculan.
Dari keempat jenis media massa maka pers dalam artian surat kabar dan majalah merupakan media tertua. Film, radio, televisi adalah media yang lahir setelah surat kabar dan majalah. Menurut sejarah pers, surat kabar yang tertua adalah Notizie Scritte di Vinesia yang terbit pada tahun 1566. Sedangkan majalah yang pertama diterbitkan adalah Gentelman’s Megazine pada tahun 1731 di London.
Sampai akhir abad 19, kegiatan komunikasi massa hanya dilakukan oleh suratkabar dan majalah. Media Massa lainnya belum lahir.sekarang suratkabar dan majalah sudah mengalami kemajuan sangat pesat sesuai dengan perkembangan tekhnologi yang semakin canggih. Kalau pada mulanya suratkabar dan majalah hanya dicetak dengan tinta hitam saja, sekarang dicetak dengan banyak warna atau disebut full-colour.
Teknik percetakan yang sudah semakin maju telah mngantarkan bentuk suratkabar dan majalah semakin baik dan indah. Selain dari itu, tekhnik penulisan isi redaksionalnya sudah semakin baik pula.
Perkembangan terakhir adalah diperlukannya teknik percetakan jarak jauh. Cetak jarak jauh ini telah diterapkan oleh beberapa suratkabar besar di dunia. Suratkabar yang dulunya hanya dicetak di London, sekarang dalam waktu bersamaan juga dicetak di Hongkong. Teknik ini juga akan berlaku di Indonesia. Tekhnik cetak jarak jauh tentu akan memudahkan pendistribusian media cetak ke daerah, sehingga waktu pengiriman bisa dipangkas.
Sementara itu, juga di abad ke-19, saat mesin uap mampu menaikkan kecepatan yang ditempuh kendaraan baik di darat ataupun di laut, dengan jelas muncul kebutuhan sebuah sarana komunikasi langsung jarak jauh. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang sangat penting untuk menunjang terciptanya komunikasi secara jelas meski berada pada tempat-tempat yang begitu jauh dari pandangan mata. Dalam pengertian bahwa komunikasi itu harus lebih cepat dari kecepatan kapal maupun kilat.
Tahun 1791, Abbe Claude Chappe (1763-1805) menyatukan dua kata menjadi sebuah istilah, telegram optik, untuk menggambarkan digunakannya sederet menara untuk mengirimkan sebuah pesan yang kasat mata oleh satu menara dari satu menara sebelumnya. Sistem Chappe ini membutuhkan 120 menara berjajar yang mampu mengirimkan sebuah pesan antara Paris dan Laut Tengah dalam waktu kurang dari satu jam, yang berarti lebih cepat dari kuda tunggang yang tercepat.
Semua sistem ini bergantung pada sinyal-sinyal yang kasat mata. Telegram merupakan sebuah terobosan dalam komunikasi karena ini memungkinkan terjadinya komunikasi instan antara dua orang yang tidak berhadapan muka. Gagasan untuk mengirimkan pesan-pesan sandi dengan sarana kabel yang masing-masing mewakili setiap huruf dalam abjad.
Selanjutnya perkembangan dari telegram ini adalah penemuan yang dilakukan oleh Michael Faraday (1791-1867) yang mampu membuktikan bahwa getaran-getaran logam dapat diubah menjadi impuls-impuls listrik. Inilah yang menjadi cikal-bakal diciptakannya telepon oleh dua orang yang bekerja secara terpisah di Amerika Serikat. Mereka adalah Alexander Graham Bell (1847-1922) kelahiran Skotlandia dan Elisha Gray (1835-1901).
Keduanya mematenkan karyanya di New York pada tanggal 14 Februari 1876. Namun, karaya Bell mampu mengalahkan karya Gray . Meskipun Gray yang pertama kali membuat diafragma/alat penerima elektromagnit baja pada tahun 1874, tapi ia tidak menguasai desain pemancar yang mudah digunakan sebelum Bell berhasil membuatnya.Sebelum berkembangnya televisi sebagai media massa, dunia telah lebih dulu dipikat oleh kemunculan film.
Film dimasukkan ke dalam kelompok Komunikasi Massa. Selain mengandung aspek hiburan, juga memuat pesan edukatif. Namun aspek sosial kontrolnya tidak sekuat pada suratkabar atau mserta televisi yang memang menyiarkan berita berdasarkan fakta terjadi. Fakta dalam film ditampilkan secara abstrak, di mana tema cerita bertitik tolak dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat.
Baru setelah tahun 1946, kegiatan dalam bidang televisi tersebut tampak dimulai lagi. Pada waktu itu, di seluruh Amerika Serikat hanya terdapat beberapa buah pemancar. Tetapi kemudian, karena situasi dan kondisi yang mengizinkan serta perkembangan tekhnologi, maka jumlah studio/pemancar televisi pun meninglat dengan hebatnya.
Pekembangan ini dimulai dari ditemukannya electrische teleskop sebagai perwujudan gagasan seseorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nikov, untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal ini terjadi antara tahun 1883-1884. Akhirnya Nikov diakui sebagai “Bapak Televisi”.
Televisi mulai dapat dinikmati oleh publik Amerika Serikat (AS) pada tahun 1939, yaitu ketika berlangsungnya “World’s Fair” di New York, namun sempat terhenti ketika terjadi Perang Dunia II.
Sekarang , sudah sekitar 750 stasiun televisi terdapat di negara Paman Sam itu. Tak heran, bila televisi akhirnya menjadi kebutuhan hidup sehari-hari di seluruh penjuru AS dan merupakan kekuatan yang luar biasa dalam komunikasi massa. Lebih dari 75 juta pesawat televisi digunakan secara tetap.
Pada tahun 1946, televisi dinikmati sebagai media massa ketika khalayak dapat menonton siaran Rapat Dewan Keamanan PBB di New York. Dewasa ini, setiap negara telah mempunyai pemancar televisi. Bahkan melalui parabola sebagai sambungan satelit, pemirsa dapat menikmati siaran dari luar negaranya seperti yang terjadi di Indonesia. Dengan demikian arus berita dan informasi lewat televisi semakin beragam.
Namun demikian, penyiaran televisi ke rumah pertama dilakukan pada tahun 1928 secara terbatas ke rumah tiga orang eksekutif General Electric, menggunakan alat yang sederhana. Sedangkan penyiaran televise secara elektrik pertama kali dilakukan pada tahun 1936 oleh British Broadcasting Coorporation. Semenata di Jerman penyiaran TV pertama kali terjadi pada tanggal 11 Mei 1939. Stasiun televisi itu kemudian diberi nama Nipko, sebagai pengahargaan terhadap Paul Nikov.
Televisi selain menyajikan aspek hiburan, juga menyiarkan berita, yang ada antaranya bersifat sosial kontrol. Karena itu, televisi sebagai media massa telah menjadi salah satu kebutuhan masyarakat di rumah tangga masing-masing.
Sebagai media massa yang muncul belakangan dibandingkan media cetak, televisi baru berperan selama tiga puluh tahun. ‘Kotak ajaib’ ini sendiri lahir setelah adanya beberapa penemuan tekhnologi, seperti telepon, telegraf, fotografi (yang bergerak dan tidak bergerak) serta rekaman suara. Terlepas dari semua itu, pada kenyataannya media televisi kini dapat dibahas secara mendalam, baik dari segi isi pesan maupun penggunaannya.
Selang seabad kemudian, pada malam tanggal 30 oktober 1938, ribuan masyarakat Amerika panik karena siaran radio yang menggambarkan serangan makhluk mars yang mengancam peradaban manusia. Karena belum pernah terjadi maka serentak seluruh masyarakat Amerika tegang dan kalang kabut.
Akibat peristiwa tersebut para pakar peneliti sosial tertarik untuk meneliti masalah tersebut. Karena hal tersebut menggambarkan keperkasaan media dalam hal mempengaruhi khalayaknya. Karena dengan media orang bisa berebut kekuasaan dengan mudah seperti yang dilakukan oleh Hitler, Musolini, dan Lenin.
Guglielmo Marconi (Griffone, dekat Bologna, 25 Aprl 1874-Roma, 20 Juli 1937). Insinyur lektro Italia; adalah orang pertama yang pada tahun 1895 berhasil melakukan pengiriman sinyal tanpa kawat melewati jarak + 2 km, dengan suatu pesawat pemancar dan pengirim buatannya sendiri,kedua-duanya dilengkapi dengan antena penemuannya sendiri pula. Pada tahun 1898 berhasil dijalin hubungan telegraf tanpa kawat antara Inggeris dan Perancis; tahun 1909 dia menerima hadiah Nobel untuk ilmu alam bersama K. F. Braun, penemu tabung sinar elektron dan penerap lingkaran getaran pada radio telegrafi penemuan Marconi.
Penyiar informasi dalam bentuk berita dan penyiaran musik oleh radio dimulai hampir bersamaan. Tetapi yang terkenal ialah penyiaran kegiatan pemilihan umum presidan Amerika Serikat pada tanggal 2 November 1920 yang dianggap sebagai penyiaran berita pertama secara luas dan teratur kepada masyarakat.
Sementara di Amerika Serikat orang yang dinilai berjasa dalam penemuan radio adalah Dr. Lee De Forest dan Dr. Frank Conrad, yang berperan dalam penemuan radio di tahun 1920.
Usaha Marconi ketika itu baru berhasil pada tahap mengirimkan gelombang radio secara on dan off (nyala dan mati), sehingga baru bisa menyiarkan kode telegraf. Lee De Frost lalu menemukan vacumm tube yang berfungsi menangkap sinyal radio walaupun lemah. Sementara Frank Conrad secara regular menyiarkan produk-produk sebuah department store di AS. Akibat siaran ini, angka penjualan pesawat radio meningkat tajam hingga 500 ribu buah pada tahu 1923, atau meningkat 5 kali lipat dibangingkan tahun berikutnya.
Radio sebagai media elektronik, dimasukkan kepada komunikasi massa, karena ada berita yang disiarkan secara luas dan dapat di dengar oleh orang banyak. Untuk berita, radio mempunyai reporter khusus yang mencari dan mengolah berita.
Sekarang radio masih tetap memainkan perannya sebagai media massa, meskipun televisi dan surat kabar atau majalah mengalami kemajuan pesat, baik kualitas maupun kuantitasnya. Tapi radio mempunyai kelebihan tersendiri, sebab seorang dapat mengikuti sambil tetap melakukan pekerjaannya. Berbeda dengan surat kabar atau televisi yang memerlukan penglihatan.
Perkembangan mutakhir dari teknologi komunikasi adalah kemunculan internet yang merebak dengan cepat. Sebelum membahas tentang internet, terlebih dahulu kita bahas mengenai penemuan komputer sebagi sarana yang digunakan untuk emngakses internet.
Komputer pertama yang bernama Colossus 1, dibuat di Amerika Serikat pada awal tahun 1941. Perkembangan-perkembangan sebelumnya, yang merintis lahirnya komputer modern adalah dimulai dari berkembangnya aljabar logik dari George Boole (Inggris), yang dikembangkan oleh Charles Babbage yang menghasilkan kalkulator manikal yang dinamakan ‘Differential Engine’.
Dari perkembangan tersebutlah, lalu pada tahun 1937 seorang insyinyur Amerika, howard Aiken merancang IBM Mark 7, yang menjadi cikal-bakal dari komputer besar masa kini, yang mengunakan tabung hampa udara dan memiliki tombol-tombol elektromagnetik, bukan elektronik.
Komputer elektronik yang pertama yang telah dituliskan bernama Colossus 1, akhirnya dibuat oleh Alan Turing dan M.H.A Neuman, untuk pemerintah Britania di universitas Manchester.
Dari kemunculan komputer inilah yang di kemudian hari terus mengembang dan akhirnya lahirlar fasilitas internet. Internet adalah sejenis media massa yang agak baru.
Tahun 1972 merupakan awal kelahiran jaringan internet, yaitu dengan adanya proyek yang menghubungkan antara jaringan komunikasi pada jaringan komputer ARPANET. Proyek tersebut telah menetapkan sebuah metoda baru untuk menghubungkan berbagai macam jaringan yang berbeda yang dikenal sebagai konsep gateway. Pada tahun 1973-1977, dikembangkan protokol TCP/IP (Transmission Control/Internetworking Protocol). Protokol ini digunakan untuk pengiriman informasi yang dikenal sebagai paket (packet).

Pandangan Islam Terhadap perkembangan Teknologi komunikasi


Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan Iptek yang lepas dari kendali nilai-nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis, misalnya: berbagai bencana alam: Tsunami, gempa dan kacaunya iklim dan cuaca dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya polusi industri di negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan tembaga, seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua, Minamata Jepang. Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India, dll. Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara berkembang dan negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-imperialisme) oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia dan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini pada umumnya adalah negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang lemah secara ekonomi dan juga lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya saudara-saudara Muslim kita itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka kehilangan harga diri dan kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi hamba budaya dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan) yang dicekokkan melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi Barat. Akibatnya krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada sebagian besar bangsa-bangsa Muslim.
Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam yang mewarisi ajaran suci Ilahiah dan peradaban dan Iptek Islam yang jaya di masa lalu, justru kini terpuruk di negerinya sendiri, yang sebenarnya kaya sumber daya alamnya, namun miskin kualitas sumberdaya manusianya (pendidikan dan Ipteknya). Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan dunia hanya dikuasai oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara 80% penduduk dunia di negara-negara miskin hanya memperebutkan remah-remah sisa makanan pesta pora bangsa-bangsa negara maju.
Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber daya alam minyak dan gas bumi, justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM. Ironis bahwa ditengah keberlimpahan hasil produksi gunung emas-perak dan tembaga serta kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, kita justru mengalami kesulitan dan krisis ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit akibat kemiskinan rakyat. Kemana harta kekayaan kita yang Allah berikan kepada tanah air dan bangsa Indonesia ini? Mengapa kita menjadi negara penghutang terbesar dan terkorup di dunia?
Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT Sumber segala Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap alam semesta sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan Keagungan-Nya.
Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi kemanusiaan, sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari, mengamati, memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi pengembangan Ipteknya hanya untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular, maka Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan mengembang amanat Khalifatullah (wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin). Ada lebih dari 800 ayat dalam Al-Qur’an yang mementingkan proses perenungan, pemikiran dan pengamatan terhadap berbagai gejala alam, untuk ditafakuri dan menjadi bahan dzikir (ingat) kepada Allah. Yang paling terkenal adalah ayat:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imron [3] : 190-191)
Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Mujadillah [58] : 11 )
Bagi umat Islam, kedua-duanya adalah merupakan ayat-ayat (atau tanda-tanda/sinyal) KeMahaKuasaan dan Keagungan Allah SWT. Ayat tanziliyah/naqliyah (yang diturunkan atau transmited knowledge), seperti kitab-kitab suci dan ajaran para Rasulullah (Taurat, Zabur, Injil dan Al Qur’an), maupun ayat-ayat kauniyah (fenomena, prinsip-prinsip dan hukum alam), keduanya bila dibaca, dipelajari, diamati dan direnungkan, melalui mata, telinga dan hati (qalbu + akal) akan semakin mempertebal pengetahuan, pengenalan, keyakinan dan keimanan kita kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, Wujud yang wajib, Sumber segala sesuatu dan segala eksistensi). Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam tidak terlepas satu sama lain. Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin dari satu mata uang koin yang sama. Keduanya saling membutuhkan, saling menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan integratif.
Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang menentang fakta-fakta ilmiah, maka kemungkinan yang salah adalah pemahaman dan tafsiran terhadap ajaran agama tersebut. Bila ada ’ilmu pengetahuan’ yang menentang prinsip-prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah adalah tafsiran filosofis atau paradigma materialisme-sekular yang berada di balik wajah ilmu pengetahuan modern tersebut.
Karena alam semesta –yang dipelajari melalui ilmu pengetahuan–, dan ayat-ayat suci Tuhan (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasulullah SAAW — yang dipelajari melalui agama– , adalah sama-sama ayat-ayat (tanda-tanda dan perwujudan/tajaliyat) Allah SWT, maka tidak mungkin satu sama lain saling bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu Sumber yang Sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.
Keutamaan Mukmin yang ber-ilmu
Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus, diungkapkan Allah dalam ayat-ayat berikut:
“Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan orang yang tidak berilmu?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-Zumar [39] : 9).
“Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum, filsafat dan kearifan) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, benar-benar ia telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (berdzikir) dari firman-firman Allah.” (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).
“… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Mujaadilah [58] :11)
Rasulullah SAW pun memerintahkan para orang tua agar mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena mereka itu diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu kini.” (Al-Hadits Nabi SAW). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap Muslimin, Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Al-Hadits Nabi SAW)

Pandangan islam terhadap Sistem Komunikasi


            Sistem komunikasi yang berdsarkan Al-Qur'an dan Sunnah tidak menafsirkan konsep-konsep komunikasi manusia yang berlandaskan pengalaman dan pengetahuan manusia. Menurut pandangan sekuler, komunikasi adalah kemampuan manusia yang diperoleh melalui perkembangan biologis di mana organ-organ utama manusia memainkan peran penting, namun pada saat yang sama para peneliti mengatakan, " Tidak seorang pun yang tahu bagaimana kemampuan berbicara makhluk inimmulia. Namun menurut pandangan Islam, manusia adalah makhluk paling mulia yang semua kemampuan yang diperolehnya menunjukan anugrah Allah. Selain dianugrahi kemampuan-kemampuan lainnya , manusia dianugrahi kemampuan untuk berbicara, memahami, membedakan, dan menjelaskan apapun yang ia persepsi, amati, dan alami. Al-Qur'an menggunakan istilah Bayyan untuk menunjukkan kualitas ini. " ( ali, 1996:227 ).
Dalam konteks ini, terdapat  pengakuan Allah sendiri yang memberikan panduan bagaimana manusia harus berkomunikasi, dan manusia wajib mengikuti prinsip-prinsip komunikasi tersebut. Dengan kata lain, sistem komunikasi Islam didasarkan atas ideologi atau ajaran Islam itu sendiri, yang sering disebut pandangan hidup dan jalan hidup ( Ad-din ). Misi Islam adlah untuk kebaikan bagi manusia, sebagai rahmat bagi semesta alam, agar manusia menjadi khalifah di bumi dengan tugas untuk mewujudkan sifat-sifat Allah ( Adil, pemaaf, pengasih, penyayang, dan sebagainya ), sebatas kemampuan mereka , juga untuk menyuruh kebajikan dan mencegah kemungkaran. Dengan misi demikian , Islam mengatur segala aspek kehidupan manusia , termasuk cara berkomunikasi yan gharus dilakukan manusia dengan sesamanya.
Allah lewat firman-Nya dan Nabi lewat sunnah-Nya mengajarkan bagaimana manusia harus berkomunikasi dengan orang tua, anak, tetangga, tamu, yatim piatu, janda, orang miskin dan lain sebagainya. Al-Qur'an mengajarkan sifat-sifat baik yang haurs dimiliki oleh peserta komunikasi, seperti kebajikan, ihsan, keadilan, kebenaran, makruf, dan takwa. ( Ali, 1996:230-232 ).
Secara sederhana, sistem komunikasi Islam didasri dua misi utama Islam. yakni untuk menegakkan tauhid ( Ke-esaan Tuhan ) dan amar ma'ruf nahi munkar ( Memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.(Soemarno,Deddy mulyana, Darmawan Zainun, 2006 : 8.5-8.6 )



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Peradaban modern adalah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang gemilang yang telah dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yang tekun dan eksperimen yg mahal yang telah dilakukan selama berabad-abad. Maka sudah sepantasnya kalau kemudian manusia menggunakan penemuan-penemuannya itu guna meningkatkan taraf hidupnya. Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dini’mati oleh masyarakat luas dengan cara yang belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala. Makanan lebih ni’mat dan beraneka ragam pakaian terbuat dari bahan yang jauh lebih baik dan halus sarana-sarana transportasi dan komunikasi yang kecepatannya amat mengagumkan gedung dengan rumah tempat tinggal dibangun dengn megah dan mewah. Tampaknya manusia di masa depan akan mencapai taraf kemakmuran yang lebih tinggi dan memperoleh kemudahan-kemudahan yang lebih banyak lagi. Walaupun demikian kita juga menyaksikan betapa batin manusia zaman sekarang selalu mengerang karena sirat kerakusan manusia semakin merajalela dan perasaan saling iri di antara perorangan atau kelompok telah menyalakan api kebencian di mana-mana.
Kata orang bijak di dunia sekarang ini nafsu manusia lbh besar daripada akal sahabatnya. Kebanyakan manusia di dunia kini hanya mengingat kesenangan hidupnya lupa kepada Tuhannya. Ia mengira bahwa dunia ini adalah segalanya tak ada kelanjutannya dan tak ada kehidupan kecuali di dunia saja. Benar bahwa agama Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak anti terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang maupun di waktu-waktu yang kan datang. Demikian pula ajaran Islam ia tidak akan bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus dan analisa-analisa yang teliti dan obyekitf.
Dalam pandangan Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa yang disajikan oleh berbagai peradaban baik yang lama ataupun yang baru. Semua itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak ada yang hukumnya haram kecuali jika terdapat nash atau dalil yg tegas dan pasti mengherankannya. Bukanlah Alquran sendiri telah menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agma yang sempit. Allah SWT telah berfirman yg artinya “Di sekali-kali tidak menjadikan kamu dalam agama suatu kesempitan.” . Adapun peradaban modern yang begitu luas memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti televisi vidio alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka jenis hiburan bagi tiap orang tua muda atau anak-anak yang tentunya alat-alat itu tidak bertanggung jawab atas apa yg diakibatkannya. Tetapi di atas pundak manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya pelbagai media informasidn alat-alat canggih yg dimiliki dunia saat ini dapat berbuat apa saja kiranya faktor manusianyalah yg menentukan opersionalnya. Adakalanya menjadi manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dgn baik dan tepat. Tetapi dapat pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala manusia menggunakannya utk mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata.
Karena sesungguhnya  perubahan sosial dan tata nilai kehidupan yg dibawa oleh arus modernisasi westernisasi dan sekularisasi terus-menerus menimpa dan menyerang masyarakat Islam tetapi kesadaran umat Islam untuk membendung dampak-dampak negatif dari budaya Barat itu ternyata masih cukup tinggi meskipun hanya segolongan kecil umat yaitu mereka yg tetap teguh utk menegakkan nilai-nilai Islam. Akhirnya semoga dakwah yg singkat ini bermanfaat amin
B.     Saran
Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik ysng membangun dibutuhkan untuk dapat lebih baik dalam membuat makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA

·         Diadaptasi dari Khutbah Cendekiawan Menjembatani Kesenjangan Intelektualitas Umat Drs. Achmad Suyuti Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
·         Bagus Ghozali (2010) komunikasi massa, dikutip dari http://www.psikolgizone .com (april 2011)
·         Yenne, Bill, Seri Sekilas Mengetahui, 100 Peristiwa yang Berpengaruh Di Dalam Sejarah Dunia, Karisma Publishing Group, Batam: 2002.
·         Ensiklopedi Indonesia, Jilid 2 & 4, PT Ichtiar Baru-Van Hoeve, Jakarta: 1989.
·         Amir, Mafri, Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam, PT. Logos Wacana Ilmu, Jakarta: 1999.
·         Rahmat, Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005.
·         Nimmo, Dian, Komunikasi Politik, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 1989.
·         Kuswandi, Wawan, Komunikasi Massa, Sebuah Analisis Media Televisi, PT RinekaCipta, Jakarta: 1996.
·         Mufid, Muhammad, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, Prenada MediaGroup, Jakarta: 2007.
·         Effendi, Uchana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005.
·         Sutanta, Edhy, Komunikasi Data & Jaringan Komputer, Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta: 2005.
·         Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah, Komunikasi Massa, Suatu Pengantar, Edisi Revisi, Simbiosa Rekatama Media, Bandung: 2007.
·         Straubhaar, Joseph, Robert LaRose, Media Now, Communications Media in the Information Age, Wadsworth Group, United States of America: 2002.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar