Iis apriyanti
Ilmu komunikasi humas /
A/6
Perkembangan teknologi
komunikasi
Fakultas dakwah dan
komunikasi
UIN Sunan Gunung Djati
Bandung
BAB I
PENDAHULUAN
Dizaman
yang modern ini muncul beberapa Kemajuan sains dan teknologi yang telah
memberikan kemudahan-kemudahan dan kesejahteraan bagi kehidupan manusia
sekaligus merupakan sarana bagi kesempurnaan manusia sebagai hamba Allah dan
khalifah-Nya karena Allah telah mengaruniakan anugerah keni’matan kepada
manusia yang bersifat saling melengkapi yaitu anugerah agama dan keni’matan
sains teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan dua sosok yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain. Ilmu adalah sumber teknologi yang mampu
memberikan kemungkinan munculnya berbagai penemuan rekayasa dan ide-ide. Adapun
teknologi adalah terapan atau aplikasi dari ilmu yg dapat ditunjukkan dalam
hasil nyata yg lebih canggih dan dapat mendorong manusia untuk berkembang lebih
maju lagi. Sebagai umat Islam kita harus menyadari bahwa dasar-dasar filosofis
utk mengembangkan ilmu dan teknologi itu bisa dikaji dan digali dalam Alquran
sebab kitab suci ini banyak mengupas keterangan-keterangan mengenai ilmu
pengetahuan dan teknologi. Sebagai contoh adalah firman Allah SWT dalam surat
Al-Anbiya ayat 80 yg artinya “Telah kami ajarkan kepada Daud membuat baju
besi utk kamu guna memelihara diri dalam peperanganmu.” Dari keterangan itu
jelas sekali bahwa manusia dituntut utk berbuat sesuatu dgn sarana teknologi.
Sehingga tidak mengherankan jika abad ke-7 M telah banyak lahir pemikir Islam yang
tangguh produktif dan inofatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi. Kepeloporan dan keunggulan umat Islam dalam bidang ilmu pengetahuan
sudah dimulai pada abad itu. Tetapi sangat disayangkan bahwa kemajuan-kemajuan
itu tidak sempat ditindak lanjuti dengan sebaik-baiknya sehingga tanpa sadar
umat Islam akhirnya melepaskan kepeloporannya. Lalu bangsa Barat dgn mudah
mengambil dan menransfer ilmu dan teknologi yang dimiliki dunia Islam dan dengan
mudah pula mereka membuat licik yaitu membelenggu para pemikir Islam sehinggu
sampai saat ini bangsa Baratlah yg menjadi pelopor dan pengendali ilmu
pengetahuan dan teknologi.
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi teknologi
Teknologi
adalah satu ciri yang mendefinisikan hakikat manusia yaitu bagian dari
sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah. Teknologi, menurut Djoyohadikusumo
(1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science) dan perekayasaan (engineering).
Dengan kata lain, teknologi mengandung dua dimensi, yaitu science dan engineering
yang saling berkaitan satu sama lainnya. Sains mengacu pada pemahaman kita
tentang dunia nyata sekitar kita, artinya mengenai ciri-ciri dasar pada dimensi
ruang, tentang materi dan energi dalam interaksinya satu terhadap lainnya.
Teknologi (Dimitri Mahayana)
Teknologi berasal dari bahasa
Yunani Techne, artinya adalah keahlian Logos, artinya ilmu atau pengetahuan
yang berguna. Teknologi dapat diartikan
sebagai keahlian yang disistematisasi dan diorganisasi menjadi pengetahuan
berguna . Teknologi, secara bebas dapat diartikan sebagai penerapan ilmu pengetahuan dasar (science)
terhadap sesuatu untuk meningkatkan kegunaan atau nilai tambahan (added
value)
Teknologi, menurut Prof. Dr. Iskandar Alisjahbana, Ing. (dalam tulisannya “Teknologi dan Kebudayaan)
Cara melakukan sesuatu untuk
memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal (hardware dan software)
sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh
anggota tubuh, panca-indra, dan otak manusia
Teknologi komunikasi
Teknologi Komunikasi, menurut
Onong Uchjana Effendy Kemampuan teknik berlandaskan
ilmu pengetahuan mengenai proses berlangsungnya komunikasi melalui media massa .
Teknologi Komunikasi, menurut
Grant (1995) Sistem syaraf dari masyarakat kontemporer,
mengirimkan, mendistribusikan, dan mengendalikan informasi, dan menghubungkan
sedemikian banyak berbagai hal yang terpisah.
Perkembangan teknologi komunikasi
Perkembangan
teknologi komunikasi diawali oleh penemuan sebuah alat cetak pada tahun 1041.
Meskipun Johann Gutenberg, seorang yang berkebangsaan Jerman, dikenal sebagai
orang yang membuat cetak-mencetak menjadi poses yang jauh lebih cepat dan
ekonomis di tahun 1436, namun pemikiran Gutenberg ini bercikal dari sebuah
penemuan awal alat cetak di Cina pada tahun 1041 tadi.
Seorang bernama Bi
Zheng di Cina diakui secara umum sebagai pencipta keterampilan cetak-mencetak.
Tahun 1041, ia mencetak dokumen-dokumennya yang pertama dengan menggunakan
cetakan huruf yang sudah ia bakar dalam tanah liat dan kemudian dibentuk
menjadi kalimat. Proses Bi Zheng diperbaiki oleh Wang Zhen pada tahun 1298,
yang membuat huruf-hurufnya dari kayu keras dan selanjutnya mencetak buku-buku
dan bahkan surat kabar.
Dengan
demikian di Asia, cetak-mencetak sudah berlangsung sejak sekitar 100 tahun yang
lalu, terutama di Cina dan Korea. Teks dan gambar diukirkan pada kepingan
papan, logam atau tanah liat, kemudian acuan stempel itu diberi tinta,
ditumpangi selembar kertas lalu di tekan rata.
Di
Eropa cara mencetak semacam itu pertama kali disempurnakan oleh Johann
Gutenberg, yang hasil penyempurnaannya itu merupakan salah-satu hasil karya
terbesar dalam sejarah sampai saat ini. Sejak saat itu
industri percetakan pun mulai dan terus berkembang.
Masa
Renaisans yang dikenal sebagai masa kebangkitan Romawi dan Yunani Kuno, yang
merupakan masa hidupnya hampir sebagian besar tokoh-tokoh penemu bersejarah,
termasuk masa di mana Johan Gutenberg lahir dan mematenkan hasil karyanya,
akhirnya berakhir. Kehidupan terus berjalan dan penciptaan-penciptaan tidak
berhenti bermunculan.
Dari
keempat jenis media massa maka pers dalam artian surat kabar dan majalah
merupakan media tertua. Film, radio, televisi adalah media yang lahir setelah
surat kabar dan majalah. Menurut sejarah pers, surat kabar yang tertua adalah
Notizie Scritte di Vinesia yang terbit pada tahun 1566. Sedangkan majalah
yang pertama diterbitkan adalah Gentelman’s Megazine pada tahun 1731 di
London.
Sampai
akhir abad 19, kegiatan komunikasi massa hanya dilakukan oleh suratkabar dan
majalah. Media Massa lainnya belum lahir.sekarang suratkabar dan majalah sudah
mengalami kemajuan sangat pesat sesuai dengan perkembangan tekhnologi yang
semakin canggih. Kalau pada mulanya suratkabar dan majalah hanya dicetak dengan
tinta hitam saja, sekarang dicetak dengan banyak warna atau disebut
full-colour.
Teknik
percetakan yang sudah semakin maju telah mngantarkan bentuk suratkabar dan
majalah semakin baik dan indah. Selain dari itu, tekhnik penulisan isi
redaksionalnya sudah semakin baik pula.
Perkembangan
terakhir adalah diperlukannya teknik percetakan jarak jauh. Cetak jarak jauh
ini telah diterapkan oleh beberapa suratkabar besar di dunia. Suratkabar yang
dulunya hanya dicetak di London, sekarang dalam waktu bersamaan juga dicetak di
Hongkong. Teknik ini juga akan berlaku di Indonesia. Tekhnik cetak jarak jauh
tentu akan memudahkan pendistribusian media cetak ke daerah, sehingga waktu
pengiriman bisa dipangkas.
Sementara
itu, juga di abad ke-19, saat mesin uap mampu menaikkan kecepatan yang ditempuh
kendaraan baik di darat ataupun di laut, dengan jelas muncul kebutuhan sebuah
sarana komunikasi langsung jarak jauh. Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang
sangat penting untuk menunjang terciptanya komunikasi secara jelas meski berada
pada tempat-tempat yang begitu jauh dari pandangan mata. Dalam pengertian bahwa
komunikasi itu harus lebih cepat dari kecepatan kapal maupun kilat.
Tahun
1791, Abbe Claude Chappe (1763-1805) menyatukan dua kata menjadi sebuah
istilah, telegram optik, untuk menggambarkan digunakannya sederet menara
untuk mengirimkan sebuah pesan yang kasat mata oleh satu menara dari satu
menara sebelumnya. Sistem Chappe ini membutuhkan 120 menara berjajar yang mampu
mengirimkan sebuah pesan antara Paris dan Laut Tengah dalam waktu kurang dari
satu jam, yang berarti lebih cepat dari kuda tunggang yang tercepat.
Semua
sistem ini bergantung pada sinyal-sinyal yang kasat mata. Telegram merupakan
sebuah terobosan dalam komunikasi karena ini memungkinkan terjadinya komunikasi
instan antara dua orang yang tidak berhadapan muka. Gagasan untuk mengirimkan
pesan-pesan sandi dengan sarana kabel yang masing-masing mewakili setiap huruf
dalam abjad.
Selanjutnya
perkembangan dari telegram ini adalah penemuan yang dilakukan oleh Michael
Faraday (1791-1867) yang mampu membuktikan bahwa getaran-getaran logam dapat
diubah menjadi impuls-impuls listrik. Inilah yang menjadi cikal-bakal
diciptakannya telepon oleh dua orang yang bekerja secara terpisah di Amerika
Serikat. Mereka adalah Alexander Graham Bell (1847-1922) kelahiran Skotlandia
dan Elisha Gray (1835-1901).
Keduanya
mematenkan karyanya di New York pada tanggal 14 Februari 1876. Namun, karaya
Bell mampu mengalahkan karya Gray . Meskipun Gray yang pertama kali membuat
diafragma/alat penerima elektromagnit baja pada tahun 1874, tapi ia tidak
menguasai desain pemancar yang mudah digunakan sebelum Bell berhasil
membuatnya.Sebelum berkembangnya televisi sebagai media
massa, dunia telah lebih dulu dipikat oleh kemunculan film.
Film
dimasukkan ke dalam kelompok Komunikasi Massa. Selain mengandung aspek hiburan,
juga memuat pesan edukatif. Namun aspek sosial kontrolnya tidak sekuat pada
suratkabar atau mserta televisi yang memang menyiarkan berita berdasarkan fakta
terjadi. Fakta dalam film ditampilkan secara abstrak, di mana tema cerita
bertitik tolak dari fenomena yang terjadi di tengah masyarakat.
Baru
setelah tahun 1946, kegiatan dalam bidang televisi tersebut tampak dimulai
lagi. Pada waktu itu, di seluruh Amerika Serikat hanya terdapat beberapa buah
pemancar. Tetapi kemudian, karena situasi dan kondisi yang mengizinkan serta
perkembangan tekhnologi, maka jumlah studio/pemancar televisi pun meninglat
dengan hebatnya.
Pekembangan
ini dimulai dari ditemukannya electrische teleskop sebagai perwujudan
gagasan seseorang mahasiswa dari Berlin (Jerman Timur) yang bernama Paul Nikov,
untuk mengirim gambar melalui udara dari satu tempat ke tempat yang lain. Hal
ini terjadi antara tahun 1883-1884. Akhirnya Nikov diakui sebagai “Bapak
Televisi”.
Televisi mulai dapat
dinikmati oleh publik Amerika Serikat (AS) pada tahun 1939, yaitu ketika
berlangsungnya “World’s Fair” di New York, namun sempat terhenti ketika
terjadi Perang Dunia II.
Sekarang
, sudah sekitar 750 stasiun televisi terdapat di negara Paman Sam itu. Tak
heran, bila televisi akhirnya menjadi kebutuhan hidup sehari-hari di seluruh
penjuru AS dan merupakan kekuatan yang luar biasa dalam komunikasi massa. Lebih
dari 75 juta pesawat televisi digunakan secara tetap.
Pada
tahun 1946, televisi dinikmati sebagai media massa ketika khalayak dapat
menonton siaran Rapat Dewan Keamanan PBB di New York. Dewasa ini, setiap negara
telah mempunyai pemancar televisi. Bahkan melalui parabola sebagai sambungan
satelit, pemirsa dapat menikmati siaran dari luar negaranya seperti yang
terjadi di Indonesia. Dengan demikian arus berita dan informasi lewat televisi
semakin beragam.
Namun
demikian, penyiaran televisi ke rumah pertama dilakukan pada tahun 1928 secara
terbatas ke rumah tiga orang eksekutif General Electric, menggunakan
alat yang sederhana. Sedangkan penyiaran televise secara elektrik pertama kali
dilakukan pada tahun 1936 oleh British Broadcasting Coorporation.
Semenata di Jerman penyiaran TV pertama kali terjadi pada tanggal 11 Mei 1939.
Stasiun televisi itu kemudian diberi nama Nipko, sebagai pengahargaan terhadap
Paul Nikov.
Televisi selain
menyajikan aspek hiburan, juga menyiarkan berita, yang ada antaranya bersifat
sosial kontrol. Karena itu, televisi sebagai media massa telah menjadi salah
satu kebutuhan masyarakat di rumah tangga masing-masing.
Sebagai
media massa yang muncul belakangan dibandingkan media cetak, televisi baru
berperan selama tiga puluh tahun. ‘Kotak ajaib’ ini sendiri lahir setelah
adanya beberapa penemuan tekhnologi, seperti telepon, telegraf, fotografi (yang
bergerak dan tidak bergerak) serta rekaman suara. Terlepas dari semua itu, pada
kenyataannya media televisi kini dapat dibahas secara mendalam, baik dari segi
isi pesan maupun penggunaannya.
Selang
seabad kemudian, pada malam tanggal 30 oktober 1938, ribuan masyarakat Amerika
panik karena siaran radio yang menggambarkan serangan makhluk mars yang
mengancam peradaban manusia. Karena belum pernah terjadi maka serentak seluruh
masyarakat Amerika tegang dan kalang kabut.
Akibat
peristiwa tersebut para pakar peneliti sosial tertarik untuk meneliti masalah
tersebut. Karena hal tersebut menggambarkan keperkasaan media dalam hal
mempengaruhi khalayaknya. Karena dengan media orang bisa berebut kekuasaan
dengan mudah seperti yang dilakukan oleh Hitler, Musolini, dan Lenin.
Guglielmo
Marconi (Griffone, dekat Bologna, 25 Aprl 1874-Roma, 20 Juli 1937). Insinyur
lektro Italia; adalah orang pertama yang pada tahun 1895 berhasil melakukan
pengiriman sinyal tanpa kawat melewati jarak + 2 km, dengan suatu
pesawat pemancar dan pengirim buatannya sendiri,kedua-duanya dilengkapi dengan
antena penemuannya sendiri pula. Pada tahun 1898 berhasil dijalin hubungan
telegraf tanpa kawat antara Inggeris dan Perancis; tahun 1909 dia menerima
hadiah Nobel untuk ilmu alam bersama K. F. Braun, penemu tabung sinar elektron
dan penerap lingkaran getaran pada radio telegrafi penemuan Marconi.
Penyiar
informasi dalam bentuk berita dan penyiaran musik oleh radio dimulai hampir
bersamaan. Tetapi yang terkenal ialah penyiaran kegiatan pemilihan umum
presidan Amerika Serikat pada tanggal 2 November 1920 yang dianggap sebagai
penyiaran berita pertama secara luas dan teratur kepada masyarakat.
Sementara
di Amerika Serikat orang yang dinilai berjasa dalam penemuan radio adalah Dr.
Lee De Forest dan Dr. Frank Conrad, yang berperan dalam penemuan radio di tahun
1920.
Usaha
Marconi ketika itu baru berhasil pada tahap mengirimkan gelombang radio secara on
dan off (nyala dan mati), sehingga baru bisa menyiarkan kode telegraf.
Lee De Frost lalu menemukan vacumm tube yang berfungsi menangkap sinyal
radio walaupun lemah. Sementara Frank Conrad secara regular menyiarkan
produk-produk sebuah department store di AS. Akibat siaran ini, angka
penjualan pesawat radio meningkat tajam hingga 500 ribu buah pada tahu 1923,
atau meningkat 5 kali lipat dibangingkan tahun berikutnya.
Radio
sebagai media elektronik, dimasukkan kepada komunikasi massa, karena ada berita
yang disiarkan secara luas dan dapat di dengar oleh orang banyak. Untuk berita,
radio mempunyai reporter khusus yang mencari dan mengolah berita.
Sekarang radio masih
tetap memainkan perannya sebagai media massa, meskipun televisi dan surat kabar
atau majalah mengalami kemajuan pesat, baik kualitas maupun kuantitasnya. Tapi
radio mempunyai kelebihan tersendiri, sebab seorang dapat mengikuti sambil
tetap melakukan pekerjaannya. Berbeda dengan surat kabar atau televisi yang
memerlukan penglihatan.
Perkembangan
mutakhir dari teknologi komunikasi adalah kemunculan internet yang merebak dengan
cepat. Sebelum membahas tentang internet, terlebih dahulu kita bahas mengenai
penemuan komputer sebagi sarana yang digunakan untuk emngakses internet.
Komputer
pertama yang bernama Colossus 1, dibuat di Amerika Serikat pada awal tahun
1941. Perkembangan-perkembangan sebelumnya, yang merintis lahirnya komputer
modern adalah dimulai dari berkembangnya aljabar logik dari George Boole
(Inggris), yang dikembangkan oleh Charles Babbage yang menghasilkan kalkulator
manikal yang dinamakan ‘Differential Engine’.
Dari
perkembangan tersebutlah, lalu pada tahun 1937 seorang insyinyur Amerika,
howard Aiken merancang IBM Mark 7, yang menjadi cikal-bakal dari komputer besar
masa kini, yang mengunakan tabung hampa udara dan memiliki tombol-tombol
elektromagnetik, bukan elektronik.
Komputer
elektronik yang pertama yang telah dituliskan bernama Colossus 1, akhirnya
dibuat oleh Alan Turing dan M.H.A Neuman, untuk pemerintah Britania di
universitas Manchester.
Dari
kemunculan komputer inilah yang di kemudian hari terus mengembang dan akhirnya
lahirlar fasilitas internet. Internet adalah sejenis media massa yang agak
baru.
Tahun
1972 merupakan awal kelahiran jaringan internet, yaitu dengan adanya proyek
yang menghubungkan antara jaringan komunikasi pada jaringan komputer ARPANET.
Proyek tersebut telah menetapkan sebuah metoda baru untuk menghubungkan
berbagai macam jaringan yang berbeda yang dikenal sebagai konsep gateway.
Pada tahun 1973-1977, dikembangkan protokol TCP/IP (Transmission
Control/Internetworking Protocol). Protokol ini digunakan untuk pengiriman
informasi yang dikenal sebagai paket (packet).
Pandangan Islam Terhadap perkembangan Teknologi komunikasi
Krisis multidimensional terjadi akibat perkembangan Iptek
yang lepas dari kendali nilai-nilai moral Ketuhanan dan agama. Krisis ekologis,
misalnya: berbagai bencana alam: Tsunami, gempa dan kacaunya iklim dan cuaca
dunia akibat pemanasan global yang disebabkan tingginya polusi industri di
negara-negara maju; Kehancuran ekosistem laut dan keracunan pada penduduk
pantai akibat polusi yang diihasilkan oleh pertambangan mineral emas, perak dan
tembaga, seperti yang terjadi di Buyat, Sulawesi Utara dan di Freeport Papua,
Minamata Jepang. Kebocoran reaktor Nuklir di Chernobil, Rusia, dan di India,
dll. Krisis Ekonomi dan politik yang terjadi di banyak negara berkembang dan
negara miskin, terjadi akibat ketidakadilan dan ’penjajahan’ (neo-imperialisme)
oleh negara-negara maju yang menguasai perekonomian dunia dan ilmu pengetahuan
dan teknologi modern.
Negara-negara yang berpenduduk mayoritas Muslim, saat ini
pada umumnya adalah negara-negara berkembang atau negara terkebelakang, yang
lemah secara ekonomi dan juga lemah atau tidak menguasai perkembangan ilmu
pengetahuan dan sains-teknologi. Karena nyatanya saudara-saudara Muslim kita
itu banyak yang masih bodoh dan lemah, maka mereka kehilangan harga diri dan
kepercayaan dirinya. Beberapa di antara mereka kemudian menjadi hamba budaya
dan pengikut buta kepentingan negara-negara Barat. Mereka menyerap begitu saja
nilai-nilai, ideologi dan budaya materialis (’matre’) dan sekular (anti Tuhan)
yang dicekokkan melalui kemajuan teknologi informasi dan media komunikasi
Barat. Akibatnya krisis-krisis sosial-moral dan kejiwaan pun menular kepada
sebagian besar bangsa-bangsa Muslim.
Kenyataan memprihatikan ini sangat ironis. Umat Islam
yang mewarisi ajaran suci Ilahiah dan peradaban dan Iptek Islam yang jaya di
masa lalu, justru kini terpuruk di negerinya sendiri, yang sebenarnya kaya
sumber daya alamnya, namun miskin kualitas sumberdaya manusianya (pendidikan
dan Ipteknya). Ketidakadilan global ini terlihat dari fakta bahwa 80% kekayaan
dunia hanya dikuasai oleh 20 % penduduk kaya di negara-negara maju. Sementara
80% penduduk dunia di negara-negara miskin hanya memperebutkan remah-remah sisa
makanan pesta pora bangsa-bangsa negara maju.
Ironis bahwa Indonesia yang sangat kaya dengan sumber
daya alam minyak dan gas bumi, justru mengalami krisis dan kelangkaan BBM.
Ironis bahwa ditengah keberlimpahan hasil produksi gunung emas-perak dan
tembaga serta kayu hasil hutan yang ada di Indonesia, kita justru mengalami
kesulitan dan krisis ekonomi, kelaparan, busung lapar, dan berbagai penyakit
akibat kemiskinan rakyat. Kemana harta kekayaan kita yang Allah berikan kepada
tanah air dan bangsa Indonesia ini? Mengapa kita menjadi negara penghutang
terbesar dan terkorup di dunia?
Akhlak yang baik muncul dari keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT Sumber segala Kebaikan, Keindahan dan Kemuliaan. Keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah SWT hanya akan muncul bila diawali dengan pemahaman ilmu
pengetahuan dan pengenalan terhadap Tuhan Allah SWT dan terhadap alam semesta
sebagai tajaliyat (manifestasi) sifat-sifat KeMahaMuliaan, Kekuasaan dan
Keagungan-Nya.
Islam, sebagai agama penyempurna dan paripurna bagi
kemanusiaan, sangat mendorong dan mementingkan umatnya untuk mempelajari,
mengamati, memahami dan merenungkan segala kejadian di alam semesta. Dengan
kata lain Islam sangat mementingkan pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi.
Berbeda dengan pandangan dunia Barat yang melandasi
pengembangan Ipteknya hanya untuk kepentingan duniawi yang ’matre’ dan sekular,
maka Islam mementingkan pengembangan dan penguasaan Iptek untuk menjadi sarana
ibadah-pengabdian Muslim kepada Allah SWT dan mengembang amanat Khalifatullah
(wakil/mandataris Allah) di muka bumi untuk berkhidmat kepada kemanusiaan
dan menyebarkan rahmat bagi seluruh alam (Rahmatan lil ’Alamin). Ada
lebih dari 800 ayat dalam Al-Qur’an yang mementingkan proses perenungan,
pemikiran dan pengamatan terhadap berbagai gejala alam, untuk ditafakuri dan
menjadi bahan dzikir (ingat) kepada Allah. Yang paling terkenal adalah ayat:
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan
silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi
orang-orang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
ciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
neraka.” (QS Ali Imron [3] : 190-191)
“Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang
beriman dan berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS. Mujadillah [58] :
11 )
Bagi umat Islam, kedua-duanya adalah merupakan ayat-ayat
(atau tanda-tanda/sinyal) KeMahaKuasaan dan Keagungan Allah SWT. Ayat tanziliyah/naqliyah
(yang diturunkan atau transmited knowledge), seperti kitab-kitab suci
dan ajaran para Rasulullah (Taurat, Zabur, Injil dan Al Qur’an), maupun ayat-ayat
kauniyah (fenomena, prinsip-prinsip dan hukum alam), keduanya bila dibaca,
dipelajari, diamati dan direnungkan, melalui mata, telinga dan hati (qalbu +
akal) akan semakin mempertebal pengetahuan, pengenalan, keyakinan dan keimanan
kita kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, Wujud yang wajib, Sumber segala
sesuatu dan segala eksistensi). Jadi agama dan ilmu pengetahuan, dalam Islam
tidak terlepas satu sama lain. Agama dan ilmu pengetahuan adalah dua sisi koin
dari satu mata uang koin yang sama. Keduanya saling membutuhkan, saling
menjelaskan dan saling memperkuat secara sinergis, holistik dan integratif.
Bila ada pemahaman atau tafsiran ajaran agama Islam yang
menentang fakta-fakta ilmiah, maka kemungkinan yang salah adalah pemahaman dan
tafsiran terhadap ajaran agama tersebut. Bila ada ’ilmu pengetahuan’ yang
menentang prinsip-prinsip pokok ajaran agama Islam maka yang salah adalah
tafsiran filosofis atau paradigma materialisme-sekular yang berada di balik
wajah ilmu pengetahuan modern tersebut.
Karena alam semesta –yang dipelajari melalui ilmu
pengetahuan–, dan ayat-ayat suci Tuhan (Al-Qur’an) dan Sunnah Rasulullah SAAW —
yang dipelajari melalui agama– , adalah sama-sama ayat-ayat (tanda-tanda dan
perwujudan/tajaliyat) Allah SWT, maka tidak mungkin satu sama lain
saling bertentangan dan bertolak belakang, karena keduanya berasal dari satu
Sumber yang Sama, Allah Yang Maha Pencipta dan Pemelihara seluruh Alam Semesta.
Keutamaan Mukmin yang ber-ilmu
Keutamaan orang-orang yang berilmu dan beriman sekaligus,
diungkapkan Allah dalam ayat-ayat berikut:
“Katakanlah: ‘Adakah sama orang-orang yang berilmu dengan
orang yang tidak berilmu?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yang berakallah yang
dapat menerima pelajaran.” (QS.
Az-Zumar [39] : 9).
“Allah berikan al-Hikmah (Ilmu pengetahuan, hukum,
filsafat dan kearifan) kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan
barangsiapa yang dianugrahi al-Hikmah itu, benar-benar ia telah dianugrahi
karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang berakallah yang dapat mengambil
pelajaran (berdzikir) dari firman-firman Allah.” (QS. Al-Baqoroh [2] : 269).
“… Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat.Dan
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (QS Mujaadilah [58] :11)
Rasulullah SAW pun memerintahkan para orang tua agar
mendidik anak-anaknya dengan sebaik mungkin. “Didiklah anak-anakmu, karena
mereka itu diciptakan buat menghadapi zaman yang sama sekali lain dari zamanmu
kini.” (Al-Hadits Nabi SAW). “Menuntut ilmu itu diwajibkan bagi setiap
Muslimin, Sesungguhnya Allah mencintai para penuntut ilmu.” (Al-Hadits Nabi
SAW)
Pandangan islam terhadap Sistem Komunikasi
Sistem komunikasi yang berdsarkan Al-Qur'an dan Sunnah tidak menafsirkan konsep-konsep komunikasi manusia yang berlandaskan pengalaman dan pengetahuan manusia. Menurut pandangan sekuler, komunikasi adalah kemampuan manusia yang diperoleh melalui perkembangan biologis di mana organ-organ utama manusia memainkan peran penting, namun pada saat yang sama para peneliti mengatakan, " Tidak seorang pun yang tahu bagaimana kemampuan berbicara makhluk inimmulia. Namun menurut pandangan Islam, manusia adalah makhluk paling mulia yang semua kemampuan yang diperolehnya menunjukan anugrah Allah. Selain dianugrahi kemampuan-kemampuan lainnya , manusia dianugrahi kemampuan untuk berbicara, memahami, membedakan, dan menjelaskan apapun yang ia persepsi, amati, dan alami. Al-Qur'an menggunakan istilah Bayyan untuk menunjukkan kualitas ini. " ( ali, 1996:227 ).
Dalam konteks ini, terdapat pengakuan Allah sendiri yang memberikan panduan bagaimana manusia harus berkomunikasi, dan manusia wajib mengikuti prinsip-prinsip komunikasi tersebut. Dengan kata lain, sistem komunikasi Islam didasarkan atas ideologi atau ajaran Islam itu sendiri, yang sering disebut pandangan hidup dan jalan hidup ( Ad-din ). Misi Islam adlah untuk kebaikan bagi manusia, sebagai rahmat bagi semesta alam, agar manusia menjadi khalifah di bumi dengan tugas untuk mewujudkan sifat-sifat Allah ( Adil, pemaaf, pengasih, penyayang, dan sebagainya ), sebatas kemampuan mereka , juga untuk menyuruh kebajikan dan mencegah kemungkaran. Dengan misi demikian , Islam mengatur segala aspek kehidupan manusia , termasuk cara berkomunikasi yan gharus dilakukan manusia dengan sesamanya.
Allah lewat firman-Nya dan Nabi lewat sunnah-Nya mengajarkan bagaimana manusia harus berkomunikasi dengan orang tua, anak, tetangga, tamu, yatim piatu, janda, orang miskin dan lain sebagainya. Al-Qur'an mengajarkan sifat-sifat baik yang haurs dimiliki oleh peserta komunikasi, seperti kebajikan, ihsan, keadilan, kebenaran, makruf, dan takwa. ( Ali, 1996:230-232 ).
Secara sederhana, sistem komunikasi Islam didasri dua misi utama Islam. yakni untuk menegakkan tauhid ( Ke-esaan Tuhan ) dan amar ma'ruf nahi munkar ( Memerintahkan kebaikan dan mencegah kemungkaran.(Soemarno,Deddy mulyana, Darmawan Zainun, 2006 : 8.5-8.6 )
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peradaban modern
adalah hasil kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang gemilang yang telah
dicapai oleh manusia setelah diadakan penelitian yang tekun dan eksperimen yg
mahal yang telah dilakukan selama berabad-abad. Maka sudah sepantasnya kalau
kemudian manusia menggunakan penemuan-penemuannya itu guna meningkatkan taraf
hidupnya. Kemajuan teknologi secara umum telah banyak dini’mati oleh masyarakat
luas dengan cara yang belum pernah dirasakan bahkan oleh para raja dahulu kala.
Makanan lebih ni’mat dan beraneka ragam pakaian terbuat dari bahan yang jauh
lebih baik dan halus sarana-sarana transportasi dan komunikasi yang
kecepatannya amat mengagumkan gedung dengan rumah tempat tinggal dibangun dengn
megah dan mewah. Tampaknya manusia di masa depan akan mencapai taraf kemakmuran
yang lebih tinggi dan memperoleh kemudahan-kemudahan yang lebih banyak lagi.
Walaupun demikian kita juga menyaksikan betapa batin manusia zaman sekarang
selalu mengerang karena sirat kerakusan manusia semakin merajalela dan perasaan
saling iri di antara perorangan atau kelompok telah menyalakan api kebencian di
mana-mana.
Kata orang bijak
di dunia sekarang ini nafsu manusia lbh besar daripada akal sahabatnya.
Kebanyakan manusia di dunia kini hanya mengingat kesenangan hidupnya lupa
kepada Tuhannya. Ia mengira bahwa dunia ini adalah segalanya tak ada
kelanjutannya dan tak ada kehidupan kecuali di dunia saja. Benar bahwa agama
Islam tidak menghambat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi juga tidak anti
terhadap barang-barang produk teknologi baik di zaman lampau di masa sekarang
maupun di waktu-waktu yang kan datang. Demikian pula ajaran Islam ia tidak akan
bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus dan
analisa-analisa yang teliti dan obyekitf.
Dalam pandangan
Islam menurut hukum asalnya segala sesuatu itu adalah mubah termasuk segala apa
yang disajikan oleh berbagai peradaban baik yang lama ataupun yang baru. Semua
itu sebagaimana diajarkan oleh Islam tidak ada yang hukumnya haram kecuali jika
terdapat nash atau dalil yg tegas dan pasti mengherankannya. Bukanlah Alquran
sendiri telah menegaskan bahwa agama Islam bukanlah agma yang sempit. Allah SWT
telah berfirman yg artinya “Di sekali-kali tidak menjadikan kamu dalam agama
suatu kesempitan.” . Adapun peradaban modern yang begitu luas
memasyarakatkan produk-produk teknologi canggih seperti televisi vidio
alat-alat komunikasi dan barang-barang mewah lainnya serta menawarkan aneka
jenis hiburan bagi tiap orang tua muda atau anak-anak yang tentunya alat-alat
itu tidak bertanggung jawab atas apa yg diakibatkannya. Tetapi di atas pundak
manusianyalah terletak semua tanggung jawab itu. Sebab adanya pelbagai media
informasidn alat-alat canggih yg dimiliki dunia saat ini dapat berbuat apa saja
kiranya faktor manusianyalah yg menentukan opersionalnya. Adakalanya menjadi
manfaat yaitu manakala manusia menggunakan dgn baik dan tepat. Tetapi dapat
pula mendatangkan dosa dan malapetaka manakala manusia menggunakannya utk
mengumbar hawa nafsu dan kesenangan semata.
Karena
sesungguhnya perubahan sosial dan tata
nilai kehidupan yg dibawa oleh arus modernisasi westernisasi dan sekularisasi
terus-menerus menimpa dan menyerang masyarakat Islam tetapi kesadaran umat
Islam untuk membendung dampak-dampak negatif dari budaya Barat itu ternyata
masih cukup tinggi meskipun hanya segolongan kecil umat yaitu mereka yg tetap
teguh utk menegakkan nilai-nilai Islam. Akhirnya semoga dakwah yg singkat ini
bermanfaat amin
B.
Saran
Makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, maka dari itu saran dan kritik ysng membangun dibutuhkan
untuk dapat lebih baik dalam membuat makalah selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
·
Diadaptasi dari Khutbah Cendekiawan
Menjembatani Kesenjangan Intelektualitas Umat Drs. Achmad Suyuti Al-Islam -
Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia
·
Bagus Ghozali (2010) komunikasi massa,
dikutip dari http://www.psikolgizone .com (april 2011)
·
Yenne,
Bill, Seri Sekilas Mengetahui, 100 Peristiwa yang Berpengaruh Di
Dalam Sejarah Dunia, Karisma Publishing Group, Batam: 2002.
·
Ensiklopedi Indonesia, Jilid 2
& 4, PT Ichtiar Baru-Van Hoeve, Jakarta: 1989.
·
Amir,
Mafri, Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam, PT. Logos Wacana
Ilmu, Jakarta: 1999.
·
Rahmat,
Jalaluddin, Psikologi Komunikasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung: 2005.
·
Nimmo,
Dian, Komunikasi Politik, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung: 1989.
·
Kuswandi,
Wawan, Komunikasi Massa, Sebuah Analisis Media Televisi, PT RinekaCipta,
Jakarta: 1996.
·
Mufid,
Muhammad, Komunikasi dan Regulasi Penyiaran, Prenada MediaGroup,
Jakarta: 2007.
·
Effendi,
Uchana, Onong, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, PT Remaja Rosdakarya,
Bandung: 2005.
·
Sutanta,
Edhy, Komunikasi Data & Jaringan Komputer, Penerbit Graha Ilmu,
Yogyakarta: 2005.
·
Ardianto,
Elvinaro, Lukiati Komala, Siti Karlinah, Komunikasi Massa, Suatu
Pengantar, Edisi Revisi, Simbiosa Rekatama Media, Bandung: 2007.
·
Straubhaar,
Joseph, Robert LaRose, Media Now, Communications Media in the Information
Age, Wadsworth Group, United States of America: 2002.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar